Kuliner Ekstrim : Masakan Perancis sangat beragam, dan hampir menyamai variasi masakan Cina. Hal ini disebabkan oleh kegemaran rakyat Perancis menyantap masakan yang lezat serta menyajikannya dengan cara yang menarik.
Keragaman ini juga disebabkan oleh keadaan geografi dan iklim yang memengaruhi produksi berbagai jenis bahan makanan, serta juga sejarah Perancis yang panjang. Dikatakan bahwa dengan mempelajari masakan Perancis berarti juga memahami Perancis itu sendiri.
Kuliner Prancis terkenal karena rasanya yang kaya dan penyajiannya yang indah. Makanan dari negara ini dianggap salah satu khasanah kuliner kontinental yang paling lezat. Karena itu di berbagai negara menjamur restoran-restoran yang menyajikan masakan Prancis.
Akan tetapi negara ini juga menyimpan warisan kuliner ekstrem. Ada beberapa makanan Prancis yang cukup unik hingga mungkin hanya disukai oleh para pecinta kuliner ekstrem. Ingin tahu selengkapnya? Berikut ini ada beberapa kuliner terunik dan terekstrim di Prancis. Mari kita simak bersama-sama!
1. Canard a la Rouennaise
Secara harfiah artinya bebek dalam saus darah. Cara pembuatan masakan ini cukup mudah. Seekor bebek dipanggang hingga setengah matang, kemudian dagingnya diiris dan disajikan di atas piring. Tubuh bebek yang tersisa tadi kemudian diletakkan di alat pres kemudian diperas hingga semua darah dan cairan tubuhnya keluar. Jadilah saus darah yang kental.
Kemudian saus tadi disiramkan ke daging bebek yang sudah disiapkan. Masakan ini tergolong hidangan eksklusif di Prancis. Di restoran-restoran harganya bisa mencapai 1.000 dolar, lho. Tetapi banyak turis asing yang kesulitan untuk menyantapnya karena rasanya yang sangat tajam.
2. Boudin Noir
Sosis darah atau sosis hitam adalah sosis berukuran besar dari usus hewan yang diisi darah dan lemak. Terbuat dari cincangan daging babi dan darah babi yang dimasak hingga kering dan berubah warna menjadi hitam. Hampir tiap daerah atau kota memiliki resep sosis darah tersendiri, tapi pada umumnya, sosis ini terdiri dari darah, lemak, dan (terkadang) daging cacah.
Yang jelas, semua jenis sosis darah adalah makanan khas, dan pada umumnya, para pecinta makanan ini menyukainya karena rasa darah yang kuat dari sosis ini. Makanan ini dianggap sangat mudah rusak dan sangat halus. Meski dibekukan, setelah beberapa hari sosis ini sudah dianggap tidak layak lagi dikonsumsi.
Dalam pembuatannya, sosis ini dimatangkan dengan cara direbus hingga isinya mengeras. Selain memakai darah babi, sosis bisa dibuat dari darah hewan lain seperti sapi, anak sapi, atau domba, namun hasilnya kurang baik. Makanan ini adalah salah satu varian sosis darah atau puding hitam khas Prancis. Biasanya Boudin Noir disajikan dengan potongan kentang, bawang bombay, dan irisan apel.
BACA JUGA
- Baby Mice Wine Minuman Ekstrim Dari Negeri Tirai Bambu, China
- Kuliner Ekstrim Yang Ada Di India
- Minuman Esktrim Di Laos Yang Harus Di Coba
3. Escargot
Satu lagi warisan kuliner Prancis yang mungkin sudah Anda kenal. Escargot. Makanan ini terbuat dari sejenis siput yang dimasak bersama saus kehijauan. Sebelum dimasak, cangkang siput biasanya diisi dengan rempah dan mentega terlebih dahulu. Hidangan ini biasa disajikan sebagai makanan pembuka di restoran-restoran Prancis. Biasanya disertai dengan roti yang bisa digunakan untuk memakan sisa saus di piring.
4. Foie Gras
Foie gras adalah makanan khas Perancis yang terbuat dari hati angsa. Nama foie gras disini memang tak begitu populer. Namun, hidangan ini di benak orang Eropa boleh dibilang begitu lekat. Terutama di Perancis, Bulgaria dan Hongaria. Olahan dari hati angsa ini tergolong makanan paling tua di Eropa.
Diperkirakan, orang Bulgaria telah membuatnya sejak 2000 tahun lalu. Namun, sajian ini pertama kali muncul di Mesir. Yang menjadikan makanan ini kontroversial bagi sebagian orang adalah cara pembuatannya terkesan menyiksa hewan. Untuk mendapatkan hati angsa berukuran besar, angsa dipaksa makan banyak-banyak hingga hati dan saluran cernanya membengkak.
Setelah angsa mati kekenyangan kemudian hatinya diambil dan dijadikan masakan. Makanan ini disukai oleh orang Prancis karena rasanya yang lembut dan kaya seperti mentega. Tetapi karena proses pembuatannya yang kejam beberapa negara mengeluarkan undang-undang yang melarang perdagangan makanan ini.
5. Tete de Veau
Tete de Veau dalam bahasa Indonesia berarti kepala anak sapi. Hidangan ini memang dibuat dari kepala anak sapi utuh. Kepala sapi yang sudah dibersihkan direbus dengan rempah-rempah hingga lunak. Begitu sudah matang diiris-iris seukuran satu suapan kemudian disajikan dengan hidangan pelengkap berupa setup sayuran dan saus. Biasanya disajikan bersama roti Prancis. Tekstur daging anak sapi yang disajikan lembut dan sedikit kenyal dengan warna putih, seperti jelly.
6. Ortolan
Masakan yang terbuat dari burung memang tidak aneh. Tetapi lain ceritanya kalau yang dimakan adalah burung langka. Burung nocturnal yang bersuara merdu ini dilindungi oleh pemerintah Prancis. Spesies burung ortolan sudah jarang ditemukan di Prancis karena maraknya perburuan terhadap hewan tersebut.
Biasanya, burung ini dimasak dengan cara dipanggang. Untuk menyiapkannya, terlebih dahulu burung ortolan dikurung di kandang tanpa cahaya sedikit pun. Dengan demikian burung ortolan jadi tidak mengetahui waktu dan akhirnya pola makan mereka ikut kacau.
Akibatnya burung ini jadi makan sepanjang waktu sampai tubuhnya mengalami obesitas, membesar hingga dua atau tiga kali lipat dari ukuran semula. Jika sudah begitu burung ortolan langsung ditenggelamkan di dalam minuman hingga mati, kemudian baru dipanggang. Proses memasak yang cukup kejam sekali, ya?
AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar