Kamis, 15 April 2010

Hujan Meteor Lyrids Yang Bisa Dilihat

Hujan Meteor Lyrids Mulai Turun 

Bagi para astronom, hujan meteor dari komet yang muncul tiap 415 tahun dekat bumi ini dianggap biasa. Hujan meteor itu berasal dari lapisan es komet yang mencair ketika orbitnya dekat dengan matahari. Partikel debu, es, dan batu yang terlepas itu terbakar di atmosfir sebelum jatuh ke bumi.Hujan meteor Lyrids akan turun mulai malam ini hingga 26 April 2010. Fenomena tahunan Meteor dari komet Tatcher yang  mulai dikenal sejak 2600 tahun lalu itu bisa disaksikan di seluruh Indonesia selepas tengah malam.

Menurut Thomas Djamaluddin peneliti utama astronomi dan astrofisika di LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), masa puncak hujan meteor terjadi pada 21-22 April. Saat itu, diperkirakan ada 10-20 meteor yang muncul setiap jam. "Biasanya pada saat-saat tertentu terjadi lonjakan meteor, tapi tahun ini normal," katanya, ..

Hujan meteor itu bisa disaksikan dengan jelas oleh penduduk bumi di belahan utara dekat rasi Lyra. Letaknya berada di antara horison hingga atas langit sebelah timur laut. Dengan kondisi cuaca yang mulai memasukim musim kemarau, ditandai dengan hujan yang jarang turun, kata dia, kemungkinan besar hujan meteor itu bisa disaksikan tanpa dihalangi awan selepas pukul 01.00 dinihari hingga menjelang subuh.

Menurut Evan Irawan Akbar, tahun ini ada 11 hujan meteor yang besar termasuk Lyrids. Setiap tahun, bumi dihujani dengan  sekitar 25 ribu ton debu angkasa Di Indonesia yang berada di khatulistiwa, kata astronom Observatorium Bosscha itu , kemungkinan agak sulit dilihat. "Posisinya dekat horison, mungkin akan  terhalang pepohonan," katanya. Sebelum dan sesudah masa puncaknya, jumlah meteor yang jatuh diperkirakan hanya sebuah tiap jam.

Sumber :  http://tempointeraktif.com/hg/sains/2010/04/15/brk,20100415-240590,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar