Berita Hot Meteor Jatuh
Berita Hot terkini soal Meteor yang meledak di Bone , oleh Badan Antariksa Amerka Serikat (NASA) dinyatakan kekuatannya tiga kali bom atom yang meluluh lantakkan Hiroshima atau 50 ribu ton TNT (bahan pembuat bom). -Para astronom memperkirakan meteor Bone yang jatuh di laut Sulawesi 8 Oktober 2009 masih jauh lebih besar dibandingkan dengan diameter meteor yang meledak di langit Wisconsin, Amerika Serikat, pada 16 April 2010.
Menurut Dr. Thomas Djamaludin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kepada Tempo, meteor Wisconsin besarnya antara 1-2 meter. Ukuran itu berdasarkan hitungan kekuatan ledakan meteor di atmosfir. "Adapun meteor Bone, ukurannya diperkirakan sekitar 10 meter dan jatuh ke dasar laut perairan Bone," kata Thomas.
Kata Thomas lagi meteor Wisconsin hancur di ketinggian sekitar 100 kilometer dari tanah. Begitu sampai di bumi, pecahan meteor tersebar dalam berbagai ukuran. "Ada yang kecil dalam ukuran ons," katanya, Selasa (20/4). Pecahnya meteor Wisconsin itu, kata dia, kemungkinan terjadi karena unsur pembentuknya lebih banyak dari bebatuan, seperti silikat atau karbon.
Untunglah, ledakan meteor itu tak menyebabkan kerusakan massal. Menurut pakar astronomi, Peter Brown dari University Western Ontario, Kanada, kehancuran tak terjadi karena meteor meleduk pada ketinggian 15 sampai 20 kilometer di atas bumi.
Sampai sekarang, lokasi jatuhnya meteor Bone itu belum ditemukan Asteroid Bone adalah salah satu yang terbesar yang pernah diobservasi.. Lapan mengaku kesulitan menelitinya karena berada di dasar laut dan jarak lokasinya jauh dari kantor Lapan di Bandung.
Dia memastikan, meteor Wisconsin bukan bagian dari hujan meteor Lyrids yang tengah turun sepanjang 16-26 April ini. "Itu meteor sporadis dari batuan antar planet. Beda dengan meteor Lyrids yang berupa debu sisa komet," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lapan itu.Dibandingkan meteor yang jatuh di perairan Bone, Sulawesi, pada Oktober 2009, meteor Wisconsin lebih rapuh. "Meteor Bone materi pembentuknya diperkirakan lebih banyak metal (logam) atau komposisinya lebih kuat," ujarnya.
Menurut Djamaluddin, fenomena jatuhnya meteor ke bumi dalam ukuran agak besar, biasanya terjadi 2-3 tahun sekali di suatu tempat.
Sumber : tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar